Jumat, 28 November 2008

Tersenyumlah Untuk Hidup

Manakala engkau tersenyum sedangkan hatimu penuh dengan duka nestapa, maka sesungguhnya engkau sedang meringankan beban dan membuka satu pintu untuk kebahagiaan. Jangan pernah ragu-ragu untuk tersenyum, karena di dalam dirimu ada kekuatan besar yang meluap dengan tersenyum. Jangan menekan kekuatan itu, karena dengan menekannya berarti engkau memaksa jiwamu masuk ke dalam botol penderitaan. Tersenyum tidak akan membahayakanmu. Bicaralah dengan orang di sekitarmu dengan bahasa kalbu. Alangkah indahnya bibir kita ketika berbicara dengan bahasa senyuman.


Seseorang mengatakan bahwa “senyum itu merupakan keharusan bermasyarakat”. Karena ketika engkau bergaul dengan orang lain, maka engkau dituntut untuk berkomunikasi dengan baik, dan menyadari bahwa hidup bermasyarakat itu menuntut ketrampilan-ketrampilan manusiawi, dan itu harus engkau kuasai. Salah satunya adalah ketrampilan tersenyum.


Ketika engkau tersenyum di hadapan orang lain, maka engkau sedang memberikan kepada mereka kehidupan yang indah, penuh optimism dan kabar gembira yang mereka harapkan. Sebaliknya, jika engkau bertemu seseorang dengan wajah angker, maka engkau telah menyiksa mereka dan menodai kehidupan mereka. Relakah engkau menjadi biang kesedihan orang lain?




Dikutip dari: “Menjadi Wanita Paling Bahagia” DR. Aidh al-Qarni

Kunci-Kunci Keberhasilan

  • Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

  • Kunci rezeki adalah berusaha diiringi denga istighfar dan ketakwaan.

  • Kunci surga adalah tauhid.

  • Kunci iman adalah merenungkan ayat-ayat Allah dan makhuk-makhuk-Nya.

  • Kunci kebaikan adalah kejujuran.

  • Kunci kehidupan hati adalah merenungkan Al-Qur’an, berdoa di malam hari, dan meninggalkan perbuatan dosa.

  • Kunci ilmu pengetahuan adalah bertanya dan menyimak dengan baik.

  • Kunci pertolongan dan keberhasilan adalah sabar.

  • Kunci kebahagiaan adalah takwa.

  • Kunci bertambahnya nikmat adalah bersyukur.

  • Kunci rindu akhirat adalah menjaga jarak diri dari kenikmatan duniawi.

  • Kunci agar permintaan dikabulkan adalah berdoa.



Dikutip dari: “Menjadi Wanita Paling Bahagia” DR. Aidh al-Qarni


Anda Harus Berani Menghadapi Diri Sendiri

Tanyakan kepada dirimu pertanyaan di bawah ini dan jawab dengan bijaksana:


1. Apakah engkau tahu bahwa engkau akan melakukan perjalanan yang tidak pernah akan kembali lagi? … Apakah engkau sudah mempersiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan itu?

2. Apakah engkau sudah membekali diri dengan amal shaleh sebagai penenang gelisahmu di liang kubur nanti?

3. Berapakah usiamu saat ini? Berapa lama lagi engkau akan hidup? Apakah engkau menyadari bahwa setiap permulaan itu pasti ada akhirnya, dan akhir dari segalanya adalah surga atau neraka?

4. Apakah engkau pernah membanyangkan ketika malaikat turun dari langit untuk mencabut ruhmu, dan saat itu engkau dalam keadaan tak sadar?

5. Apakah engkau pernah membanyangkan hari itu, saat terakhir dalam hidupmu, ketika engkau berpisah dari keluarga, anak-anak, kekasih dan para kerabat? Itulah kematian dengan masa-masa sulit menjelang kedatangannya beserta penderitaannya. Itulah kematian … itulah kematian!

Setelah ruh terpisah dari jasadmu, engkau dibawa untuk dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan. Orang-orang membawamu menuju masjid untuk dishalatkan. Selanjutnya engkau dipanggul di atas punggung banyak orang. Ke mana? Ke kuburan, ke tempat persinggahan pertama alam akhirat. Bisa jadi kuburan itu merupakan taman di antara taman-taman surga, atau sebuah liang di antara liang-liang neraka.



Dikutip dari: “Menjadi Wanita Paling Bahagia” DR. Aidh al-Qarni

Poin-Poin Kebahagiaan

Rakus dan serakah adalah dua sifat yang merongrong dari dalam. Dan cara mengobatinya harus dengan komposisi obat-obatan berikut:


1. Hidup hemat dan bijaksana dalam mengeluarkan uang. Orang yang gemar berbelanja, tidak akan pernah merasa cukup, bahkan akan menjadi semakin kikir dan serakah. Hidup hemat merupakan kunci kepuasan diri (qana’ah). Sebuah khabar menyebutkan: “Merencanakan (segala sesuatu) adalah separuh dari kehidupan.”

2. Jangan terlalu cemas menghadapi masa depan. Caranya, batasi angan-anganmu, dan yakinlah bahwa masalah rezki itu sudah ditentukan, dan pasti akan sampai kepadamu.

3. Bertakwalah kepada Allah, karena Dia berfirman dalam Al-Qur’an: “Barang siapa bertakwa, maka Allah akan memberikan kepadanya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2)

4. Memahami bahwa di balik kepuasan diri itu terdapat nilai positif tersendiri berupa perasaan cukup, dan bahwa di balik tamak dan loba itu terdapat nilai negative. Kemudian belajar banyak dari semua itu.

5. Banyak-banyak merenungi kehidupan para nabi dan orang-orang yang shaleh dengan sifat qana’ah, dan rendah hati mereka dalam menikmati hidup, dan kecintaan mereka terhadap akhirat. Jadikanlah mereka teladan dalam hidupmu.

6. Lihatlah mereka yang bernasib tak lebih baik darimu.


Dikutip dari: “Menjadi Wanita Paling Bahagia” DR. Aidh al-Qarni

Ubahlah Kerugianmu Menjadi Keuntungan

Ada nasehat yang mengatakan:


Jangan putus asa jika terpeleset dan jatuh ke dalam lubang yang dalam. Setelah keluar dari lubang itu engkau akan lebih kuat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.


Jangan bersedih jika ada anak panah yang menembus tubuhmu yang dibidikkan oleh orang terdekatmu. Akan ada orang lain yang mencabut anak panah itu, mengobati luka dan mengembalikan kehidupan dan senyumanmu.


Jangan terlalu lama berdiri di atas reruntuan rumah. Apabila jika kelelawar sudah menjadikan reruntuhan itu sebagai sarangnya. Carilah suara burung yang indah di atas mega barsama sinar pagi yang baru.


Jangan melihat lembaran kertas yang telah kusam dan tulisan buram yang penuh dengan penderitaan dan kegelisahan. Engkau akan menemukan tulisan itu tidak akan abadi dan kertas-kertas itu bukan kertas terakhir untukmu.


Engkau harus membedakan antara orang yang meletakkan tulisanmu di hadapan matanya dan orang yang menitipkan tulisanmu kepada angin. Tulisan bukan sekedar untaian kata-kata indah yang akan menghilang. Dia adalah ungkapan perasaan yang bersemayang di setiap hurufnya dan denyutan impian hati manusia yang membakar setiap penderitaan dengan apinya.


Jangan meniru burung malik al-hazim: burung yang aneh karena menyuarakan kicauan yang indah sambil meneteskan air mata. Di dunia ini, tidak ada yang berhak mengambil setetespun dari darah anda.




Dikutip dari: “Menjadi Wanita Paling Bahagia” DR. Aidh al-Qarni