Jumat, 28 November 2008

Tersenyumlah Untuk Hidup

Manakala engkau tersenyum sedangkan hatimu penuh dengan duka nestapa, maka sesungguhnya engkau sedang meringankan beban dan membuka satu pintu untuk kebahagiaan. Jangan pernah ragu-ragu untuk tersenyum, karena di dalam dirimu ada kekuatan besar yang meluap dengan tersenyum. Jangan menekan kekuatan itu, karena dengan menekannya berarti engkau memaksa jiwamu masuk ke dalam botol penderitaan. Tersenyum tidak akan membahayakanmu. Bicaralah dengan orang di sekitarmu dengan bahasa kalbu. Alangkah indahnya bibir kita ketika berbicara dengan bahasa senyuman.


Seseorang mengatakan bahwa “senyum itu merupakan keharusan bermasyarakat”. Karena ketika engkau bergaul dengan orang lain, maka engkau dituntut untuk berkomunikasi dengan baik, dan menyadari bahwa hidup bermasyarakat itu menuntut ketrampilan-ketrampilan manusiawi, dan itu harus engkau kuasai. Salah satunya adalah ketrampilan tersenyum.


Ketika engkau tersenyum di hadapan orang lain, maka engkau sedang memberikan kepada mereka kehidupan yang indah, penuh optimism dan kabar gembira yang mereka harapkan. Sebaliknya, jika engkau bertemu seseorang dengan wajah angker, maka engkau telah menyiksa mereka dan menodai kehidupan mereka. Relakah engkau menjadi biang kesedihan orang lain?




Dikutip dari: “Menjadi Wanita Paling Bahagia” DR. Aidh al-Qarni

Tidak ada komentar: